Bagi seorang pedagang, korupsi berupa memberatkan timbangan ( Q.S Al Mutoffifin ), bagi seorang guru korupsi bisa berupa ketidaksesuaian pada waktu mengajar, bagi seorang siswa korupsi bisa berupa menyontek, membolos, bahkan berbohong pada guru, bagi seorang karyawan korupsi berupa bermalas-malasan saat bekerja, memperpanjang waktu istirahat, lembur yang tidak efektif, sedangkan bagi seorang Pejabat, Korupsi biasanya berupa penyalahgunaan Dana APBD/APBN, Penerimaan Suap, Penerimaan Gratifikasi, dll.
BAGAIMANA CARA MENGATASI KORUPSI..??
1. PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA
Kita harus sadari bahwa korupsi diawali dengan ketidakjujuran pada saat dibangku sekolah. Prinsip menghalalkan segala cara agar tujuan tercapai ternyata dialami saat sekolah yaitu keinginan mendapatkan nilai yang bagus walau caranya dengan menyontek teman, membawa kertas contekan, dsb. Hal ini Jelas bahwa telah menjadi budaya siswa pada saat ujian. Mereka takut jika Nilainya jelek / tidak naik kelas, Tetapi tidak takut kepada Allah atas perbuatan curangnya tersebut. Sadarlah, Bahwa Hal ini adalah "Menipu Diri Sendiri" dan merupakan pelaku "Korupsi".
Harus diyakini, bahwa siswa yang gemar menyontek biasanya banyak menemui kesulitan pada saat Fase pasca kelulusan. Hilangnya rasa Percaya Diri, Selalu mengandalkan Orang lain, tidak kreatif, pasif, Minder, Bahkan dia merasa bahwa dirinya tidak bisa bersaing dengan orang lain pada saat melamar pekerjaan. Sungguh Sangat menyedihkan jika hal ini terjadi pada anak didik kita.
18 Pendidikan Karakter Bangsa :
1.
Religius
a. Pengertian
Religius adalah Sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
b. Makna
Nilai
religius ini harus kita terapkan pada diri kita dan peserta didik, agar dalam
kehidupan sehari-hari sikap dan kelakuan kita tetap berlandaskan pada agama
yang kita anut serta dapat menjunjung tinggi rasa toleransi dengan penganut
agama lain serta dapat menghasilkan kehidupan yang harmonis dan rukun.
c. Contoh
Kita selaku umat muslim senantiasa melakukan hal yang
diperintahkan agama, seperti melaksanakan solat, memberi zakat, melaksanakan
saum, dll. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh agama, seperti mencuri,
berzina, mabuk, berbohong, dll.
2.
Jujur
a.
Pengertian
Jujur adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
perbuatan.
b.
Makna
Nilai jujur ini sangat berpengaruh terhadap hubungan social.
Karena sikap jujur akan membangun hubungan kepercayaan seseorang terhadap kita.
Apabila seseorang sudah percaya pada kita, maka mudah untuk kita membangun
kerjasama dengannya.
c.
Contoh
Kita sebagai mahasiswa apabila berlaku dan bersikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan mendapatkan kepercayaan dari orang
lain, baik dari teman atau dosen. Sehingga mudah bagi
kita untuk bekerjasama dengan orang lain. Dan kita senantiasa diberikan
kepercayaan sebuah pekerjaan yang penting karena sikap jujur kita.
3.
Toleransi
a.
Pengertian
Toleransi
adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
b. Makna
Nilai toleransi ini menjunjung tinggi rasa tenggang rasa
antar sesama agama, suku, etnis, dll demi keberlangsungan kehidupan yang
harmonis dan rukun.
c. Contoh
Apabila ada teman kita yang bukan dari etnis kita atau suku yang sama
dengan kita, janganlah kita mengucilkannya.
Senantiasa kita harus bersahabat dengan siapapun dan saling
toleransi. Hal itu akan membantu kita
untuk membangun sebuah kehidupan yang tentram.
4.
Disiplin
a. Pengertian
Disiplin adalah Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan
patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
b. Makna
Nilai disiplin ini merupakan sikap patuh kita terhadap
peraturan atau aturan yang berlaku di lingkungan sekitar kita.
c. Contoh
Sebagai mahasiswa yang memberlakukan nilai kedisiplinan yang
tinggi, sebaiknya kita sehari-hari datang tepat waktu ke kampus, kemudian
mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkannya tepat waktu.
5.
Kerja Keras
a. Pengertian
Kerja keras adalah Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
b. Makna
Nilai kerja keras ini mengandung arti usaha kita dalam
mencapai suatu tujuan atau pencapaian suatu pekerjaan yang diharapkan hasilnya
baik dan memuaskan.
c. Contoh
Dalam menghadapi ulangan atau tes, untuk mendapatkan nilai
yang maksimal dan memuaskan perlu melakukan kerja keras untuk mendapatkan
keinginan tersebut, yakni dengan belajar yang tekun.
6.
Kreatif
a.
Pengertian
Kreatif
adalah Cara berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
b. Makna
Nilai kreatif ini mengandung arti pengungkapan ide-ide kita
terhadap suatu cara atau suatu pekerjaan yang menghasilkan inovasi baru.
c. Contoh
Seorang guru harus memiliki sifat kreatif untuk membantunya
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Kreatif dalam strategi pembelajaran yang
digunakan, atau metode pembelajaran, atau cara ia mengajar, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
7.
Mandiri
a. Pengertian
Mandiri adalah Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
b. Makna
Nilai mandiri ini menunjukkan perbuatan
dan sikap seseorang dalam mengerjakan sesuatu tidak tergantung pada bantuan
orang lain. Akan tetapi bergantung pada
kemampuan diri sendiri.
c. Contoh
Apabila seorang mahasiswa diberikan
tugas, hendaklah dikerjakan sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari orang
lain.
8.
Demokratis
a. Pengertian
Demokratis adalah Cara
berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
b.
Makna
Nilai demokratis ini perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, karena akan menghasilkan keseimbangan antara hak
dan kewajiban seorang individu dengan individu lain.
c.
Contoh
Dalam pemilihan ketua kelompok dapat
dilakukan dengan cara demokrasi, yaitu memilih beberapa calon untuk dipilih
menjadi ketua dari suara pemilih yang terbanyak.
9.
Rasa Ingin Tahu
a. Pengertian
Rasa ingin tahu adalah Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
b. Makna
Nilai rasa ingin tahu ini merupakan
cerminan keaktifan seseorang dalam mempelajari sesuatu untuk menambah
pengetahuan atau pemahaman seseorang.
c. Contoh
Sebelum melaksanakan pembelajaran,
seorang mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu akan mempelajari materi yang
akan diajarkan sehingga dalam pembelajaran nanti ia hanya mendiskusikannya saja
dengan teman-teman atau dosennya.
10.
Semangat Kebangsaan
a. Pengertian
Semangat kebangsaan adalah Cara
berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
b. Makna
Nilai ini sangat menjunjung tinggi rasa
cinta pada tanah air serta menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi atau kelompok.
c. Contoh
Seorang pelajar rela menjadi seorang
TNI dengan tujuan untuk menjaga wilayah-wilayah di Indonesia.
11.
Cinta Tanah Air
a. Pengertian
Cinta tanah air adalah Cara
berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
b. Makna
Nilai ini tidak jauh berbeda dengan
nilai semangat kebangsaan. Nilai ini
lebih mementinkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan kelompok atau
pribadi.
c. Contoh
Kita dapat menerapkan cinta tanah air
kita dengan cara membuat prestasi dalam berbagai bidang akademik atau olahraga
demi membanggakan negara.
12.
Menghargai Prestasi
a. Pengertian
Menghargai prestasi adalah Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
b. Makna
Nilai ini perlu kita terapkan dalam
kehidupan akademik kita, karena dengan menghargai prestasi kita dapat
memotivasi diri sendiri dan orang lain agar dapat maju dan berkembang.
c. Contoh
Apabila kita melihat teman kita
mendapatkan prestasi, kita sebaiknya memberi selamat dan berusaha untuk bisa
seperti dirinya.
13.
Bersahabat/Komunikatif
Bersahabat
adalah Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan orang lain.
14.
Cinta Damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.
Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.
Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.
Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
2. PEJABAT DIANJURKAN BERPUASA SENIN - KAMIS.
Puasa merupakan Benteng Diri akan Segala Hawa Nafsu. Baik nafsu Syahwat, Amarah, Serakah, Gila kedudukan, Gila Harta dsb. Puasa ibarat Sekolah yang dapat meluluskan Seseorang kepada Derajad Taqwa. Dengan Berpuasa akan sangat mendekatkan Manusia kepada Allah swt, sehingga orang yang berpuasa akan merasa Malu jika harus berbohong kepada Allah. Tidak akan makan/minum di siang hari walaupun ditempat yang sepi, didalam Goa, di kamar, atau dimanapun. Mereka Malu kepada Allah swt karena mereka merasa Allah Maha Melihat dan selalu memperhatikannya.
Dengan berpuasa, Pejabat akan merasa terbiasa untuk menahan diri, tidak mengambil harta yang bukan haknya, bersikap Qonaah ( merasa cukup ) sehingga tidak seperti "GURITA" ( Dengan Tangannya yang banyak bisa ambil apa saja yang dia suka ). Dan diharapkan para pejabat Konsisten antara Kata dan perbuatannya, tidak seperti "KEPITING" ( Matanya melihat ke depan, tetapi berjalannya Malah ke samping / inilah gambaran orang munafik ). Namun Kita bisa belajar dari seekor "KUPU-KUPU" ( Berawal dari seekor ulat yang menjijikkan dan dijauhi oleh makhluk lain, sehingga membuat Ulat itu berdoa memohon kepada Allah swt agar bisa disukai sesamanya. akhirnya Ulat tsb menjalankan Puasa menahan diri, sehingga menjadi kepompong dan terjadilah proses Metamorfosis menjadi Seekor "Kupu-Kupu" yang disukai karena keindahan sayapnya bahkan disukai oleh anak-kecil ) .
Kita bisa belajar dari apa yang ada disekeliling kita. Bahwa Allah Swt memberikan petunjuk kepada kita semua untuk ber-Tafakur ( berfikir, Merenung, Memahami Ayat-ayat Allah ) di muka bumi dan di langit.
3. PEMERINTAH MENGELUARKAN HUKUMAN SEBERAT MUNGKIN BAGI PARA KORUPTOR.
Amanah yang diberikan Pemerintah kepada pada Pejabat seharusnya dipegang teguh dan dilaksanakan sesuai dengan Prosedur atau aturan yang ada. Banyak sekali kasus korupsi di negara kita yang seakan-akan sudah menjadi hal biasa, tidak ada rasa Malu, tidak ada rasa takut pada Allah, tidak ada rasa menyesal, malah masih bisa tersenyum ketika wartawan mewawancarainya di media. Sungguh Sangat ironis dan menyedihkan. Jika Sudah demikian, Pemerintah harus menindak tegas para koruptor dengan hukuman yang seberat-beratnya, prinsipnya agar memberikan efek jera dan tidak timbul lagi koruptor-koruptor lain. mereka akan berpikir seribu kali untuk melakukan korupsi.
Artikel Terkait :
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !